Feeds:
Pos
Komentar

Kenapa? Karena aci juga mengalami hal ini disekolahnya. Ijime (bullying) adalah sifat agresif yang bertujuan menyakiti orang lain baik secara fisik, dengan kata-kata atau cara lainnya (wikipedia, http://en.wikipedia.org/wiki/Ijime#Definition ). kejadiannya kapan saya tidak tau secara tepat, tapi dalam 1 bulan ini saya liat aci menunjukkan ketidaknyamanan saat akan pergi ke sekolah. gejalanya seperti selalu gelisah dipagi hari saat persiapan ke sekolah, kaki dan tangannya berkeringat seperti gejala stres, kadang suka sakit perut secara tiba-tiba dan gampang marah. Awalnya kami mengira aci hanya sering tidak enak badan sehingga saya mintakan ijin untuk libur di hari itu. Dan, setelah itu acipun langsung menjadi sehat sehingga saya jadi ngomel-ngomel karena harus ijin dari kerja juga buat nemenin aci.  Karena beberapa kali berulang, akhirnya kami curiga kalo ada sesuatu yang terjadi di sekolahnya, inipun karena ada kejadian yang sangat tidak biasa yaitu aci minta dianterin ke tempat kumpul kelompok berangkat sekolahnya (anak-anak disini yang tinggal berdekatan dijadikan 1 kelompok dan 1 org ditunjuk sebagai pemimpin biasanya yang kelasnya paling tinggi) padahal sejak hari pertama sekolah pun aci gak pernah dianterin. Akhirnya setelah ditanyain mamanya, aci cerita kalo dia memang di ijime oleh salah satu temannya dan temannya ini (sebut saja si B, perempuan) adalah teman satu kelasnya, teman satu kelompok berangkat sekolah dan sekarang sedang jadi teman satu meja!! (temen semeja bisa ganti-ganti karena ada sistem rotasinya) aahhh… lengkap sudah ujian buat aci.

Dari cerita mamanya, ada beberapa perbuatan yang memang sangat mengganggu aci misalnya kalo berangkat sekolah karena aci badannya lebih kecil maka ia didepan, sering bagian belakang sepatunya diinjak si B dan itu tidak terjadi sejak aci dianter mamanya, disekolah, si B ini suka memaksa aci bermain bersamanya karena ternyata beberapa temen lainnya tidak suka bermain dengan si B, suka berkata keras dan memerintah, beberapa kali menyontek saat ulangan (aci tidak suka dicontekin karena bisa dimarahin guru katanya), sering mencubit kalo marah dan beberapa hal yang mengganggu lainnya. Selain mengganggu di sekolah si B juga meneruskan sifatnya itu saat dipenitipan anak setelah pulang sekolah (toaraito) karena mereka juga bersama disitu sampai jam 4 sore hingga saya menjemput aci.

Beberapa hari yang lalu, setelah pulang sekolah, di rumah, saya mengajaknya berbicara, benar-benar serius, kami (saya atau mamanya) beberapa kali berbicara seserius ini dengan aci bila dia mendapat masalah atau hal penting lainnya, kami sudah mulai sejak aci berumur 5 tahun. Tapi, kali ini agak lebih sulit, aci berbicara dalam bahasa jepang (native) sedangkan saya dalam bahasa Indonesia, ada banyak hambatan kata disini, saling tidak mengerti. Saya memulainya dengan “ mama sudah cerita sama bapak, sekarang aci yang cerita apa yang terjadi di sekolah..” dan acipun bercerita dari awal tentang perlakuan temannya itu sampai akhirnya dia berkata (saya terjemahkan ke bahasa Indonesia seperti begini) “ pak… meskipun sering diganggu, sampai sekarang sekalipun aci gak pernah nangis di sekolah, malah si B itu kalo aci gak mau temenin main dia suka nangis trus aci jadi ditegur sama guru-guru (mungkin ditanyain kenapa temennya nangis)” dengan wajah sedih, saya kemudian memegang kepalanya dan mengatakan aci hebat dan sudah berusaha (gambatta yo..), saya yakin aci tidak akan menangis karena pernah punya pengalaman dan mampu melewati masalah hamper serupa dulunya (saya akan menceritakannya belakangan). Aci hanya sedih bila ia ditegur guru-gurunya padahal bukan salahnya. Aci adalah anak yang taat prosedur, tidak suka cari masalah, tidak cengeng dan kadang cara berfikirnya melebihi dari umurnya. Pembicaraan kami terputus sebentar karena telpon mamanya, ditelpon kami berbicara apakah perlu memberitau gurunya tapi tanpa bukti kuat karena si B kalo didepan orang dewasa/guru bersikap biasa saja, atau memberitau ibunya langsung tapi dengan bahasa jepang bisa-bisa jadi salah pengertian atau langsung kita bicara dengan anaknya saja tapi nanti si anak kalo ngadu yang bukan-bukan malah jadi masalah lebih besar, sambil berpikir cara apa yang tepat saya putus dulu telponnya. dan kemudian apa yang dikatakan aci membuat saya kaget “ pak.. jangan melakukannya (pembicaraan tadi), saya akan melakukannya sendiri” dan saya terdiam.

ja, yuki dashite…” (baiklah, keluarkan keberanianmu) kata saya kemudian, “ bilang jangan suka ganggu aci, bilang juga kalo aci gak mau main dengannya kalo dia nangis biarkan saja dan bilang sama guru kalo aci gak suka main sama dia bila aci ditegur, dan kalo dia masih mengganggu bilang sama sensei (guru/wali kelas) dan kalo kalo dia tetap mengganggu aci, (saya tekankan) kalo dia mencubit…aci juga cubit dia, kalo dia memukul pukul balik, kalo dia menginjak kakimu injak kakinya dan bilang padanya aci tidak takut! begitu cara anak Indonesia melawan…sedikit kenka (berkelahi) boleh saja” , “benarkah boleh kenka sedikit?” Tanya aci serius “ boleh saja, tapi nanti bisa berbaikan lagi” kata saya “apakah aci berani melakukannya” Tanya saya “iya, saya akan melakukannya”, saya tau dia akan melakukannya, aci hanya meminta persetujuan kami kalo apa yang akan dia lakukan bukanlah sebuah kesalahan nantinya. Pembicaraan ini selesai. Dan beberapa hari ini kami akan melihat apa yang terjadi.

Dua hari yang lalu, sepulang sekolah, saya tanya tentang ijime itu, aci bercerita kalo dia sudah berani mengatakan tidak pada si B. “hari ini perasaan saya sangat lega, aci bilang, aci gak suka main sama si B, aci lebih suka main sama temen lainnya. Waktu dia memukul aci..aci balik pukul dia juga, trus dia minta maaf sama aci…leganya, aahh…mo kowakunnakatta (sudah gak takut)” sambil memeluk saya. “aci hebat…jadilah anak yang berani” kata saya. Saya menangis dalam hati, aci masih 7,5 tahun dan mulai berjuang melawan diri dan lingkungannya.

Pagi ini, kaki dan tangannya masih dingin dan berkeringat, berangkatpun masih diantar ke tempatnya berkumpul, tapi ada sedikit keberanian dimatanya,  kami tau, aci juga tau…ini belum selesai…aci masih harus terus melawan…tegarlah nak… gambatte!!

“sushiro”

Nyam..nyam..nyam.. oishiii adalah komentar yang paling tepat setelah makan sushi kesukaan kami. Namanya warungnya “sushiro”, seperti judul diatas, jaraknya kurang lebih 10 menit dari rumah kalo pake sepeda. Disebut kaiten sushi karena sistemnya kita memilih sendiri  sushi yang diinginkan, dimana sushinya jalan muter-muter disamping meja pembeli. Kami lebih memilih jenis sushi seperti ini karena lebih praktis dan gak perlu ngomong (pesen) bahasa jepang yang seringnya belepotan he he he. Kalo udah selesai tinggal teken bel, dihitung berapa piring yang habis dan diberi tagihannya. Biasanya 1 bulan 1 kali mama menganggarkan dana buat pergi makan sushi tapi kadang-kadang kalo lagi bosen makan dirumah atau si mama lagi males masak langsung deh kita barangkat ke sushiro dengan senang hati. Harganya gak mahal kok…100 yen per porsi berisi 2 buah sushi, sekali makan disini biasanya paling sampe 20 piring aja ditambah dessertnya es krim. Iya tuh si aci kalo di sushiro makannya jadi banyak tapi kalo sering-sering dompet bisa kriting dunk…

Senin, 3 mei 2010, bertiga pergi nonton sirkus yang udah direncanain dari sebulan yang lalu. Awalnya, ketika mama diberi 3 buah tiket diskon pertunjukkan sirkus oleh tochou san (ketua gedung atau semacam ketua RT kalo di Indonesia) saat sehabis shouji bulanan (kerja bakti), karena peserta shouji lebih banyak nenek jadi gak ada yang mau ambil waktu ditawari dan akhirnya diberikanlah ke mama aci…gitu ceritanya. Jam 10.00 pagi kita bertiga berangkat dengan tujuan pengen nonton yang pertunjukkan pertama ..eehhh sampe di tempat ternyata kita udah telat karena loket dan pintu masuk udah tutup, kesel juga..masak sih segitu cepet tiketnya habis. Setelah tanya-tanya ke petugas jaganya dan menerima karcis antrean (hihihi..ngantri aja pake karcis lho..soalnya kalo gak punya karcis antre gak bisa beli tiket katanya…) buat pertunjukkan kedua, kita bertiga photo-photo dulu dan sekalian makan siang karena pertunjukkan akan dimulai jam 13.00.

Ternyata setelah itu terlihat banyak orang datang, memang sih minggu ini masih suasana golden week (libur musim semi) selama satu minggu sehingga banyak terlihat rombongan keluarga yang akan menonton pertunjukan. Ketika jam 12.15, petugasnya memberitahukan kalo penonton disuruh membuat atrean sesuai nomor yang diterima tadi .. wah .. wah .. wah .. baru kliatan deh panjang banget antreannya, pantesan tiketnya cepet banget habis. Sekitar jam 12.45 baru kami semua mulai masuk ke tempat pertunjukkan. Tempatnya cukup luas, berbentuk bundar dan ditengah-tengah adalah arena pertunjukkan sirkusnya. Lokasinya yang bertempat dilapangan terbuka dan bahan tenda yang sepertinya terpal itu membuat suasana didalam jadi panas meski beberapa kipas angin besar tampak dipasang dibeberapa tiang dan sesekali ada uap putih yang keluar sehingga kami bisa bernapas lebih lega.

Pertunjukannya menarik dengan pemain-pemain yang professional seperti ketangkasan dan keseimbangan, sulap, pertunjukkan binatang, dan ditutup dengan pertunjukkan berayun-ayun diatas sehingga nontonnya sambil mendongakkan kepala keatas..pegel juga leher waktu ngeliatnya. Yah sebenarnya gak jauh beda dengan yang ditonton di TV hanya saja aci paling berkesan (seneng) karena bisa liat langsung kelakuan piero, badut lucu yang selalu keluar menghibur saat pergantian aksi yang satu dengan lainnya karena si piero langsung hadir ditengah penonton.

Setelah selesai pertunjukkan, bapak dan mama cerita kalo kami dulu .. satu kali .. waktu kecil.. merasa.. pernah nonton sirkus di Indonesia (yang sebenarnya kami juga gak ingat gimana detailnya.. atau malah cuma seperti mimpi aja pernah nonton hehehe) diantar kakek nenek aci. Dan yang kedua, sekarang bersama aci… waktunya sekitar 25 tahun yang lalu yang juga kami kira-kira seumuran dengan aci yang sekarang. Akhirnya bapak bilang.. “mungkin nanti aci juga nonton sirkus lagi kalo sudah punya anak, seperti bapak dan mama yang nganter aci hari ini..”. hehehe ..aci tertawa, mungkin dia mbayangin dirinya akan seperti mamanya sambil bilang “ hehehe..aci jadi otona (dewasa) dong, bisa beli karcis pake uang aci sendiri” katanya… yup dan bisa bebas belanja sesukamu.. hahaha..  like your mother.. nitteru.. nitteru…

Jalan-jalan ini udah direncanain jauh-jauh hari makanya mama sempetin ngeprint beberapa alternatif jadwal perjalanan dengan naik densha (kereta-train) supaya waktunya bisa cukup karena tiket juhachi kippu itu hanya berlaku untuk satu hari saja. Ngeliat jadwal yang waktunya mepet gitu ketar-ketir juga karena meskipun ada pemberhentian yang jadwal ganti keretanya (norikae) cukup lama sekitar 20 menit atau lebih, tetapi ada pula yang hanya 5 menit saja jadi harus lari-lari buat ngejer kereta di bansen (line) yang lain. Dan perjalanan dimulai pada hari jumat, tanggal 26 maret 2010, pukul 7.20 dari rumah.

Nara, salah satu kota tua bersejarah di jepang yang dahulu kala pernah menjadi ibu kota jepang. Tujuan kita hanya pengen mengunjungi kuil todaiji dan nara park yang katanya banyak shika (rusa) yang berkeliaran bebas. Setelah 2 kali norikae dan sempet kebingungan waktu mau naik bis menuju nara park, akhirnya sekitar pukul 11.45 kami tiba di todaiji temple. Aci yang awalnya seneng karena pengen maen di taman jadi kehilangan mood karena takut dengan rusa yang suka mengganggunya dari belakang. Segera kami masuk ke kuil todaiji buat ngambil foto-foto dan supaya gak diganggu rusa lagi. Akhirnya, kunjungan ke Nara dipercepat saja karena aci takut kalo dekat-dekat dengan rusa…hehehehehe…

Kobe, salah satu kota pelabuhan besar di jepang namun memiliki pemandangan dengan kesan modern…sangat mengesankan. Kami tiba disini sekitar pukul 3 siang, 2 jam perjalanan dari kota nara. Disini, didekat pelabuhan dan stasiun kobe, terdapat tempat bermain anak-anak yang langsung kita datangi. Syukurlah setelah sampai disini aci jadi riang kembali. Sebenarnya banyak tempat yang bisa  didatangi, tapi karena waktunya yang amat membatasi cukuplah foto-foto aja, “yang penting udah pernah nyampe kobe” kata mama. 1 jam kita maen-maen di kobe, setelah makan jajan sebentar, sekitar jam 4.30 kami kembali menuju Nagoya.

Coretan kecil

Gambar yang dibuat tangan mungil aci ini dipamerkan pada acara undokai (pertandingan olah raga) di sekolahnya. Dia sangat senang gambarnya ikut terpilih untuk dipamerkan karena memang gambar-gambar itu sudah melewati tahap seleksi sebelumnya di setiap kelas, jadi gambar aci mewakili kelas 1. Makanya, setelah selesai acara kami tidak lupa untuk mengambil fotonya. Gambar-gambar tadi dipajang dipagar halaman sekolah dekat pintu pintu gerbang agar mudah dilihat murid-murid lainnya dan orang tua yang dating menonton acara pertandingan olah raga tersebut.

Tema gambarnya juga berkaitan dengan acaranya kalo gak salah nama permainan yang digambar itu adalah tamaire (memasukkan bola ke dalam keranjang). Jadi, menurut gambar, tim dibagi menjadi 2 yaitu (biasanya) yaitu tim putih dan tim merah karena bola-bolanya juga berwarna putih dan merah, jumlah pemainnya tergantung kesepakatan aja misalnya satu kelas dibagi 2 yang satu tim merah dan lainnya tim putih, lalu, diiringi lagu dengan durasi waktu tertentu sekitar 2-3 menit setiap tim berlomba-lomba memasukkan bola ke dalam keranjang. Setelah dilakukan 2 kali jumlah bola di dalam keranjang dihitung dan tim mana yang jumlah bolanya terbanyak dialah pemenangnya.

Rupanya permainan yang seru dan menyenangkan ini menginspirasi aci untuk diabadikannya dalam gambar.

Main salju

“Bapaaakkk… yuki o futeru yo, asobou…” teriak aci waktu liat salju turun, hari ini, menurut prakiraan cuaca di tv salju turun cukup besar di nagoya. Jarang-jarang bisa sebesar ini, biasanya Nagoya cuman dapet dinginnya aja atau turun salju sekali atau dua kali saja dengan intensitas yang kecil. Makanya aci seneng banget waktu liat salju yang banyak dan deras, bias bikin yukidaruma (boneka salju) nih. Setelah berpakaian yang tebal-tebal maklum dingin banget, kita keluar bermain salju disekitar rumah saja, eh diluar ketemu bareng pak roni (temen Indonesia yang juga tinggal diperumahan ini) jadilah kita foto-foto dulu mengabadikan momen yang gak setiap saat bisa diliat seperti ini. Setelah puas jeprat-jepret sambil bergaya plus menggigil kedinginan akhirnya kita main di koen (taman) disamping rumah. Disana sudah banyak juga anak-anak yang sedang bermain, ada pula beberapa temen-temen aci yang sudah datang duluan dan aci pun ikut bergabung dengan mereka. Main lempar salju, bikin boneka atau sekedar berlarian dibawah salju sampai lupa dengan dinginnya, kita-kita yang ngeliatin sih menggigil aja dapetnya. Semakin lama salju pun jadi semakin sedikit turunnya, bibir kita dan aci sudah membiru karena kedinginan, tangan pun terasa perih kalo megangin salju, akhirnya begitu salju mulai tipis kami pun pulang ke rumah kemudian segera membasuh muka, tangan dan berkumur dengan air hangat supaya gak kena kaze (sakit batuk pilek). Kenang-kenangan sekitar akhir tahun 2008….ahhh kalo sudah di Indonesia nanti kami pasti kangen bermain-main dibawah salju plus dinginnya.

April merupakan dimulainya tahun ajaran baru di jepang, berbeda dengan di Indonesia yang dimulai pada bulan juni. Tepatnya, April 2009, aci diterima masuk di honjigaoka shougakko atau sekolah dasar honjigaoka. Foto ini diambil waktu kita baru pulang setelah selesai acara penerimaan murid baru di sekolah. Letak sekolah sd ini kira-kira 50 meter kearah samping rumah kami, sedangkan hoikuen (TK) yang dulu hanya kurang lebih 30 meter kearah depan rumah… syukurlah, jadi mudah ngantar ke sekolahnya. Memang ke dua sekolah tersebut diperuntukkan untuk anak-anak yang tinggal di sekitar perumahan ini. Perumahan (apato) yang dimiliki oleh pemerintah kota Nagoya ini khusus untuk masyarakat kelas menengah ke bawah yang memiliki penghasilan di bawah rata-rata sehingga kebutuhan hidup seperti air, listrik, gas, sekolah dan lain-lain masih mendapat subsidi pemerintah menjadi lebih murah dibanding tinggal di private apartemen. Ehh.. malah ngomongin soal rumah, jadi “buka kartu” nih… he he he, meski tinggal di sini semua infrastrukturnya lengkap dan sangat terjaga terutama kebersihan, kenyamanan dan keamanan.

Kembali ke aci, waktu acara tersebut, aci dan seluruh temen-temannya juga menerima semua kebutuhan peralatan tulis menulis yang diberikan oleh pemerintah sehingga kami tidak harus membeli dari mulai buku pelajaran, pensil, spidol, buku tulis, setip, alarm (semua anak sd di jepang diberikan alarm untuk kemanan mereka yang sudah merupakan fasilitas standar pemerintah jepang), bahkan aci menerima uang pengganti untuk pembelian tas (maklum harga tas anak sd disini selangit ngit ngit….)…yokatta desu. Ahhh…kapan ya pemerintah Indonesia bisa seperti ini.

Aci keliatan senang sekali masuk SD karena teman-teman waktu TKnya juga banyak bersekolah disana jadi sudah gak perlu adaptasi lagi, hanya seperti pindah kelas saja he he he… belajar yang rajin ya nak…

Pingin jadi model

Sebentar lagi haru (musim semi) akan tiba dan selanjutnya natsu (musim panas), kedua musim yang sudah ditunggu-tunggu aci….kenapa ya? Pada musim tersebut tentunya suhu sudah hangat, yah mirip-mirip dengan musim di Indonesia hanya sedikit lebih dingin saat musim semi. Nah…mimpi aci di musim inilah bisa dilakukan yaitu memakai pakaian yang serba pendek misalnya baju lengan pendek, celana pendek, kaos kaki yang gak perlu sampe paha seperti stoking dan jaket yang tipis aja.

Memang di musim ini temen-temennya yang cewek juga pake fashion yang sama, jadi kalo dia gak ikut berbaju yang sama jadi suka ngiri gitu…maklum anak cewek ya, apa memang anak cewek sejak kecil udah suka saingan ya? Hhmmm…mungkin juga. Udah gitu, kalo misalnya sedang nyobain kumpulan baju-bajunya, setelah dipakai, aci mesti pengen mamerin ke orang lain atau pengen difoto sambil bergaya-gaya, he he he…ketularan siapa ya centilnya ini?. Banyak banget foto aci yang sedang bergaya model, maklum aci juga sekalian jadi model bapak buat belajar jeprat jepret…jadi klop lah. Makanya, aci kalo sudah besar nanti cita-citanya kepingin jadi model, katanya. Meskipun, setelah periksa gigi dia pingin jadi dokter gigi lalu berubah jadi pembuat es krim lalu pingin seperti mama yang dokter waktu bermanja-manja dengan mamanya.

Aci sayang…jadilah dirimu sendiri dan pilihlah cita-citamu

Mcd crew trainee…

He he he…itulah si bapak yang sampai sekarang masih arubaito (kerja paruh waktu) di restoran mcdonald. Meskipun part timer, bapak sudah cukup veteran bekerja di sana, kira-kira hampir 3,5 tahun sehingga  sekarang sudah jadi trainer buat crew yang baru-baru termasuk orang jepang…nggaya kan?. Yup…dengan nihonggo (bahasa jepang) seadanya atau malah seringnya gak jelas…keliatan karena orang jepangnya sampe bingung…”ni orang ngomong apa ya?” mungkin seperti itu pikirannya.. he he he. Apalagi waktu awal bekerja di sana, dengan modal hasil kursus nihonggo baru 4 bulan jelaslah gak cukup meski hanya untuk mendengar apa yang mereka katakan.

Ada kisah menggelitik pas pertama kali ngelamar kerja di mcd, ceritanya begini…jadi yang pertama kali nelpon ke mcd untuk ngelamar kerja adalah mama…kenapa?  He he he karena mama yang bahasa jepangnya rada lumayan, dan itu memang rencana kita berdua, dan berhasil!! …akhirnya dapatlah mama jadwal buat mensetsu (wawancarakerja). Pada waktu yang ditentukan datanglah kita ke mcd, tentunya bapak juga ikut. Wawancara akhirnya dilaksanakan bersama salah seorang manager toko (kalo nggak salah namanya kita san..). setelah perkenalan, menjawab beberapa pertanyaan dan akan mengisi form lamaran pekerjaan akhirnya mama mengaku bahwa sebenarnya yang akan bekerja di mcd adalah bapak…he he he…si manager tadi jelas kebingungan (terlihat dari ekspresi wajahnya) …lho..lho…yang wawancara bukan yang mau kerja …”lha yang mau kerja yang mana?” tanyanya. Kemudian bapak dipanggil, si manager masih dalam kondisi sedikit bingung, bertanya, kenapa bukan bapak yang langsung  wawancara. Akhirnya kita jelaskan kalo bapak belum bisa ngomong bahasa jepang jadi mamanya dulu yang dimajukan….ha ha ha ha…sambil tersenyum dia pun mengerti duduk perkaranya, “nekat betul nih 2 orang ini” (mungkin) pikirnya. Dan syukurlah berkat kenekatan tadi dan bahasa jepang yang pas-pasan bapak akhirnya diterima kerja…yokatta ! arigatou …mama.

Sekarang sih bapak udah ngobrol dengan temen-temen crew mcd fujigaoka bahkan beberapa diantara mereka pernah kita undang untuk mencicipi masakan Indonesia buatannya mama. Oh ya bapak biasanya kerja shift pagi mulai jam 5 atau jam 6 pagi, makanya bangunnya pasti paling pagi sekitar jam 4-an…hhooaammm..masih ngantuk rasanya, belum lagi kalau musim dingin dimana jam segituan sedang puncaknya dingin.. bbbrrrrrr… mana harus pake sepeda lagi, ah.. sekalian olah raga biar sehat ya..pak, yuk… genjot terruuusssss……

Mama, gambatte ne…

Foto ini diambil waktu mama sedang kerja di labnya, ya…mama sekarang sedang mengerjakan riset untuk tahun terakhir program doktornya di Nagoya university, meski katanya pussiiingngngng…tapi tetep aja tersenyum waktu di jepret…he he he(hobi) nampang ni yee. Kadang-kadang mama suka cerita tentang apa yang ditelitinya, kita sih cuman mantuk-mantuk, paling komentar “ o..o..ya..ya..” padahal gak ngerti..hihihi. mungkin si mama pengen curhat menghilangkan stress karena tekanan pekerjaannya, katanya tahun ini mesti kelar satu jurnal/paper lagi jadi mesti bergegas.. hup..hup..hup.

Setiap hari si mama berangkat jam 9 pagi dan baru pulang jam 8 malam. Pagi-pagi selain harus menyiapkan diri terlebih dulu mama harus mengurus aci yang mesti pergi sekolah, masak buat bento (rantangan buat makan siang) kita semua dan begitu sampe dirumah harus pula masak buat makan malam…taihen dayou ne, mama. Makanya, hari yang paling ditunggu oleh mama termasuk kita semua adalah hari jumat, kenapa?… karena besoknya kan weekend, sabtu dan minggu, waktu yang paling disenangi karena bisa bangun lebih siang, semuanya bisa lebih santai, masak juga gak mesti pagi-pagi kadang sarapan sekaligus jadi makan siang… he he he tapi yang paling asyik buat si mama adalah waktu menyalurkan salah satu hobinya yaitu belanja !! yap… time shopping,  “ tul..gak, ma?” .

E e e… malah cerita belanja, kembali ke lab si mama, beberapa kali mama bercerita risetnya yang meneliti penyakit hepatitis, ada tentang pembiakan bakteri, DNA, mRNA, light chain, berbagai macam protein dan sebagainya, “yang bagian ini mama tulis sendiri yah…biar lebih afdol, he he he”.  Eh ngomong-ngomong senyumnya manis banget…tau mau di pampang diblog ya… he he he.

gambatte ne…mama, luv u full….